Oleh Nur Faizin
Bencana korupsi yang melanda negara kita tak kunjung jua menemui ujungnya, bahkan semakin merajalela seakan mustahil dicegah apalagi memberantasnya. Mafia-mafia begitu kuat menyusup hampir di seluruh lembaga dan badan pemerintahan maupun negara. Hukum, peradilan, ajak, politik, dan lain sebagainya.
Mafia adalah perkumpulan atau komplotan rahasia yang bergerak di bidang kejahatan atau kriminal. Dalam pandangan Islam, berkomplot dalam kejahatan berarti saling membantu dalam kejahatan dan dosa. Alquran menyebutnya sebagai ta`awun alal itsmi. Allah SWT dengan tegas melarangnya dalam firman-Nya: "…. Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan dan janganlah tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran," (QS al-Maidah [5]: 2).
Bagi para mafia, larangan-larangan Allah tak pernah dipertimbangankan. Suap, pemalsuan bukti, dan jual beli hukum adalah hal-hal yang biasa dalam sindikat mereka.
Janji Allah SWT untuk memberikan kemenangan kepada yang benar dan jujur tidak terwujud karena ada mafia yang menghalanginya. Niat baik dan usaha yang gigih melalui proses hukum justru dengan mudah terkalahkan oleh mafia. Hal itu selaras dengan ungkapan al-haqqu bila nidham yaglibuhul bathil bi nidham (kebenaran yang tidak tersistem akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisasi).
Betapa banyak seruan para ulama dan tokoh agama untuk tidak korupsi dan segera menyelesaikan semua musibah korupsi yang melanda bangsa ini, namun semuanya tak lebih hanya embusan angin belaka. Para ulama dan tokoh agama perlu berdakwah dengan "tangan", yaitu dengan sistem yang terorganisasi, bukan sekadar dakwah retorika saja.
Rasulullah SAW mendoakan agar orang-orang yang berkonspirasi dalam praktik dosa dijauhkan Allah SWT dari rahmat dan kasih sayang-Nya. Ibnu Mas`ud pernah berkata: Rasulallah melaknat pemakan riba, yang memberinya, saksi dan sekretarisnya (HR Baihaqi). Mafia-mafia di negara ini melibatkan berbagai lembaga dan kekuasaan yang saling bekerja sama, semua yang terlibat mafia pasti dijauhkan dari rahmat Allah SWT.
Kita harus yakin bahwa bangsa ini pasti mampu melawan mafia-mafia dalam berbagai lembaga dan badan pemerintahannya, karena Allah SWT telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan dijadikan khalifah di bumi. Allah SWT juga berfirman: "Dan katakanlah, 'yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap'." (QS al-Isra` [17]: 81).
Syaratnya adalah para pemegang kekuasaan mampu melaksanakan substansi firman Allah SWT: "Orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di bumi, niscaya mereka mendirikan shalat (beribadah ritual), menunaikan zakat (beribadah sosial) menyeru kebaikan (amar makruf), dan mencegah dari perbuatan mungkar (nahi mungkar)." (QS al-Hajj [22]: 41). Wallahu a`lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar