Rabu, 23 Februari 2011

Pandangan Hidup Nabi

Oleh Achmad Satori Ismail

Dalam buku Seratus Tokoh Berpengaruh di Dunia Micheal Hart memilih Nabi Muhammad SAW sebagai orang nomor wahid yang paling berpengaruh sepanjang masa. Pilihan seorang Micheal Hart yang notabene adalah non-Muslim merupakan kesaksian jujur yang luar biasa atas kehebatan dan ketokohan Rasulullah SAW. Keputusannya tersebut atas dasar studi yang kokoh dengan mengambil beberapa kriteria yang ditetapkannya secara konsisten. Di antara penyebab kehebatan Rasulullah SAW adalah pandangan hidupnya yang istimewa.

Rasulullah pernah menyatakan manhaj atau pandangan hidupnya dalam sebuah hadis sebagai berikut: Pengetahuan adalah modalku, akal adalah dasar keberagamaanku, cinta adalah landasan hidupku, kerinduan adalah kendaraanku (menuju Allah), zikrullah adalah kebiasaanku, kepercayaan adalah simpanan berhargaku, kesedihan adalah teman dekatku, ilmu adalah senjataku, kesabaran adalah selendangku, zuhud adalah profesiku, rida adalah ghanimah-ku (bagian yang kudapat), keyakinan adalah kekuatanku, kejujuran adalah penolongku, ketaatan (kepada Allah) adalah kecintaanku, perjuangan adalah akhlakku, dan kesenanganku berada dalam menunaikan shalat.

Bila kita renungi pandangan hidup Rasulullah di atas dan mampu kita aplikasikan dalam kehidupan nyata, pastiah umat Islam menjadi umat yang terbaik penuh kesejukan. Umat Islam akan menampilkan kehidupan yang sangat memesona tanpa ada kekerasan. Misalnya saja, manhaj pertama menyatakan pengetahuan adalah modal dalam kehidupanku. Hal ini menuntut kita agar memiliki banyak pengetahuan sehingga kita menjadi khalifah di bumi, tidak mungkin dijajah oleh negara manapun. Umat Islam adalah umat terbesar di dunia dengan 1,3 miliar penganutnya, dan mendiami negara-negara yang kaya tambang, mineral, keanekargaman hayati, dan sebagainya. Sudah seharusnya kita menjadi saksi dunia bukan yang selalu menjadi tertuduh.

Dengan pandangan hidup yang integral, Allah telah memuji Rasulullah SAW dengan firman-Nya: Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas semua akhlak yang agung (QS al-Qalam [68] : 4). Ayat ini menunjukkan bahwa kalau ada pemimpin yang hebat, maka kepemimpinan Rasulullah SAW lebih hebat darinya. Jika Nabi Ayyub as memiliki kesabaran luar biasa saat diuji Allah dengan penyakit kulit, maka kadar kesabaran Rasulullah SAW di atas kesabaran Nabi Ayub as tersebut. Rasul merupakan teladan tertinggi bagi umat manusia yang ingin menggapai kemuliaan dunia dan akhirat (QS al-Ahzab [33}:21). Dalam semua aspek kehidupannya harus dijadikan sebagai uswah hasanah umat manusia.

Dengan kata lain, akhlak dan perilaku Rasulullah harus dijadikan barometer perilaku umat manusia. Bila ada perilaku figur panutan bertentangan dengan perilaku Rasulullah SAW maka kita harus menakarnya dengan akhlak Rasulullah. Inilah tuntutan syahadat Rasul "Aku bersaksi sesungguhnya Nabi Muhmad SAW adalah utusan Allah" Kita wajib menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan tertinggi. Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar