Selasa, 27 Desember 2011

Haji dan Kesederhanaan Tetap Optimistis Menjadi Pribadi Berkarakter Ikhlas Seperti Kelapa

Haji dan Kesederhanaan
Tetap Optimistis
Menjadi Pribadi Berkarakter
Ikhlas Seperti Kelapa
Jumat, 25 November 2011 07:29 WIB

Oleh Irkhamiyati


Kelapa adalah buah yang memiliki multimanfaat. Mulai dari akar, batang, daun, dahan, hingga buahnya. Akarnya bisa dijadikan bahan kayu bakar dan kerajinan seni. Batangnya bisa digunakan sebagai bahan bangunan rumah. Daunnya bisa buat janur pernikahan maupun tempat untuk ketupat. Lidinya bisa dibuat sapu. Kemudian buahnya, antara air dan isinya, juga mengandung banyak manfaat.

Air kelapa mengandung beragam zat-zat yang menyegarkan tubuh. Ia bisa digunakan sebagai penawar racun dan bahan pengembang untuk membuat roti. Daging (isi) buah kelapa yang masih muda sangat digemari sebagai bahan minuman, seperti es kelapa muda. Ia bisa juga diawetkan menjadi nata decoco, sebagai bahan makanan kudapan pedas atau tidak pedas, dan dapat diolah menjadi gula jawa. Buah kelapa, jika sudah tua isinya, diambil sarinya menjadi santan kelapa yang sangat dibutuhkan dalam membuat berbagai makanan dan masakan.

Itulah gambaran akan manfaat pohon kelapa. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang dikaruniai akal dan pikiran. Karenanya, sudah semestinya apabila kita bisa berkaca dari pohon kelapa tersebut. Sejauh mana manfaat diri kita, baik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, agama, maupun bangsa kita. Rasulullah SAW bersabda; "Sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi yang lainnya."

Bisa jadi kita terjebak dalam rutinitas setiap hari sehingga lupa akan potensi diri sendiri yang sebenarnya bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Memberi manfaat bagi tempat kerja dan keluarga adalah sesuatu yang wajib, tetapi memberi manfaat bagi lingkungan masyarakat di sekeliling kita terkadang terlupakan.

Apa pun profesinya, baik sebagai pedagang, guru, dosen, karyawan, pelajar, mahasiswa, buruh, wiraswasta, bupati, maupun beragam profesi lainnya, dituntut bisa bekerja secara profesional sekaligus memberi manfaat bagi lingkungannya. Namun, apa pun yang kita berikan, hendaknya dilandasi dengan niat tulus dan ikhlas. Gambaran ikhlas bisa kita contoh dan pelajari dari falsafah buah kelapa. Ia sudah terbukti memberi banyak manfaat, mulai dari akar hingga ujung daunnya.

Buah kelapa bisa dijadikan makanan atau kontributor bahan makanan. Sari dari buah kelapa adalah santan kelapa yang sangat banyak manfaatnya untuk bahan makanan. Sebelum menjadi santan, kelapa harus melalui banyak tahapan. Yang pertama saat kelapa dipetik terkadang dipotong keras dengan parang dengan sekuat tenaga. Beda perlakuannya saat memetik buah anggur atau buah halus lainnya, memetiknya dengan halus dan hati-hati.

Saat kelapa jatuh, tidak ada orang yang mau menangkapnya di bawah sehingga kelapa pasti dijatuhkan setelah dipetik. Kemudian, kelapa dikupas kulitnya dan dipecah sehingga terpisahlah air dengan dagingnya. Cara mengupas kulit dan memecahnya pun dengan keras, beda perlakuannya dengan buah yang lain. Setelah itu, kelapa diparut dan diambil air santannya. Dan setelah menjadi santan, ia bisa digunakan untuk apa saja.

Itulah buah kelapa, begitu banyak manfaatnya untuk manusia. Sudah semestinya, demikian pula diri kita, bisa menjadi manfaat bagi orang lain, baik di lingkungan terdekat maupun yang lebih luas lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar