Oleh Prof Dr KH Didin Hafidhuddin
Dalam Alquran surah al-Fathir ayat 10, Allah SWT berfirman; "Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras dan rencana jahat mereka akan hancur."
Dari ayat tersebut di atas, sedikitnya ada tiga pelajaran penting yang seyogianya dijadikan bahan renungan sekaligus diusahakan implementasinya dalam kehidupan keseharian oleh orang-orang yang beriman.
Pertama, dalam realitas kehidupan banyak orang yang salah persepsi tentang hakikat kemuliaan hidup (izzah). Harta yang banyak yang kadang kala dihasilkan melalui cara-cara yang tidak benar, jabatan formal yang tinggi yang terkadang didapatkan dengan cara memfitnah dan menghancurkan pihak lain, atau membeli jabatan dengan uang dan fasilitas lainnya. Sering semuanya ini dijadikan sebagai tolok ukur kemuliaan hidup.
Ayat tersebut di atas menegaskan bahwa kemuliaan hidup itu hanyalah akan diraih mana kala seseorang bertindak dan berbuat sesuai dengan ketentuan Allah dan rasul-Nya. Kesungguhan dalam berbuat kebaikan, kejujuran dan amanah, dan keberpihakan pada kemaslahatan bersama, itulah sesungguhnya sesungguhnya hakikat kemuliaan. Meskipun tidak selalu disertai dengan melimpah ruahnya harta atau dengan jabatan formal yang tinggi, tentu akan lebih utama jika harta dan jabatan dipergunakan untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama dalam rangka meraih kemuliaan itu.
Yang kedua, segala amal perbuatan yang terpuji, baik dalam bentuk ucapan maupun tindakan, sesungguhnya memiliki jalur langsung kepada Allah dan akan diangkat serta dilaporkan oleh para malaikat ke hadir at Allah, Zat yang Mahatinggi dan Mahamulia. Karena itu, berbuat baik yang disertai keikhlasan dan kesungguhan harus menjadi lifestyle atau gaya hidup orang yang beriman, termasuk berbuat baik kepada orang yang tidak pernah berbuat baik kepada kita sekali pun.
Dalam hadis sahih riwa yat Imam Muslim, Rasul SAW bersabda; Di antara perbuatan yang sangat utama dan sangat terpuji ( af dhalul-fadhail) adalah engkau mampu bersilaturahim dengan orang yang memutuskannya. Engkau mampu dan bersedia memberi kepada orang yang tak pernah mau memberi ke pada Anda karena kebakhilannya. Eng kau mampu memaafkan orang yang berlaku zalim dan curang kepada Anda.
Yang ketiga, jika kemuliaan yang hakiki diraih melalui ketundukan dan kepatuhan kepada Allah disertai perbuatan amal saleh yang terus-menerus, baik dengan ucapan maupun tin dakan yang dilandasi dengan keikhlasan dan dibingkai dengan kesung guhan, niscaya segala bentuk kejahatan dari orang-orang yang berperilaku jahat, pasti akan mengalami kehancuran dan kebinasaan.
Harus kita yakini bersama bahwa segala bentuk kezaliman dan keburukan akan hancur dengan sendirinya manakala kita istiqamah dalam menebarkan benih-benih kebaikan dan menanam pohon kebajikan.
Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagimu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Yunus : 107). Wallahu a'lam.
Redaktur: Siwi Tri Puji B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar